Isaac Newton dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1643 [KJ: 25 Desember 1642] di Woolsthorpe-by-Colsterworth, sebuah hamlet (desa) di county Lincolnshire. Pada saat kelahirannya, Inggris masih mengadopsi kalender Julian,  sehingga hari kelahirannya dicatat sebagai 25 Desember 1642 pada hari  Natal. Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan  sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur; dilaporkan  pula ibunya, Hannah Ayscough,  pernah berkata bahwa ia dapat muat ke dalam sebuah cangkir (≈ 1,1  liter). Ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan  meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya, Margery Ayscough. Newton  muda tidak menyukai ayah tirinya dan menyimpan rasa benci terhadap  ibunya karena menikahi pria tersebut, seperti yang tersingkap dalam  pengakuan dosanya: "Threatening my father and mother Smith to burn them  and the house over them."
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves:
| “ | Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah. | ” | 
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The King's School  yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di  perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah  dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak  menyukai pekerjaan barunya.Kepala sekolah King's School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim  Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya.  Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang  memuaskan.
Pada Juni 1661, Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge sebagai seorang sizar (mahasiswa yang belajar sambil bekerja).Pada saat itu, ajaran universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler.  Pada tahun 1665, ia menemukan teorema binomial umum dan mulai  mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus. Segera setelah Newton mendapatkan gelarnya pada Agustus 1665, Universitas Cambridge ditutup oleh karena adanya Wabah Besar.  Walaupun dalam studinya di Cambridge biasa-biasa saja, studi privat  yang dilakukannya di rumahnya di Woolsthorpe selama dua tahun  mendorongnya mengembangkan teori kalkulus, optika, dan hukum gravitasi. Pada tahun 1667, ia kembali ke Cambridge sebagai pengajar di Trinity.
Masa Dewasa
Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz mengembangkan kalkulus  secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang  berbeda pula. Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah  menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak  mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya  secara penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah  mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan "metode  diferensial" Leibniz secara universal diadopsi di Daratan Eropa, sedangkan Kerajaan Britania  baru mengadopsinya setelah tahun 1820. Dalam buku catatan Leibniz,  dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang memperlihatkan  bagaimana Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai akhir,  manakala pada catatan Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja.  Newton mengklaim bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut  ditertawakan. Newton juga memiliki hubungan dekat dengan matematikawan  Swiss Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun 1691, Duillie merencanakan untuk mempersiapaan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica  Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun 1693 pula  hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada saat  yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.
Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society  mulai menuduh Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak  pada tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan  bahwa Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak.  Kajian ini kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton  sendiri yang menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak  itulah bermulainya perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz.  Perselisihan ini berakhir sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.
Newton umumnya diakui sebagai penemu teorema binomial umum yang berlaku untuk semua eksponen. Ia juga menemukan identitas Newton, metode Newton, mengklasifikasikan kurva bidang kubik, memberikan kontribusi yang substansial pada teori beda hingga, dan merupakan yang pertama untuk menggunakan pangkat berpecahan serta menerapkan geometri koordinat untuk menurunkan penyelesaian persamaan Diophantus.
 Ia dipilih untuk menduduki jabatan Lucasian Professor of Mathematics pada tahun 1669. Pada saat itu, para pengajar Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang pastor Anglikan  yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan profesor Lucasian mengharuskan  pula pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton  berargumen bahwa ia seharusnyalah dibebaskan dari keharusan penahbisan.  Raja Charles II  menerima argumen ini dan memberikan persetujuan, sehingga konflik  antara pandangan keagamaan Newton dengan gereja Anglikan dapat  dihindari.
















 
 Postingan
Postingan
 
 
Posting Komentar